Apa Itu User Experience?
UX atau User Experience adalah pengalaman pengguna (user) berinteraksi dengan sebuah produk, khususnya produk digital, misalnya website atau aplikasi.
Saat user mengakses website atau aplikasi, bagaimana pengalaman yang mereka dapatkan, seperti menjelajahi fitur dan tampilan website atau aplikasi serta prosedur melakukan transaksi melalui aplikasi atau website..
User Experience ini perlu dipertimbangkan, bahkan diperlukan riset mendalam tentang pola perilkau pengguna (user). Hal ini karena akan mempengaruhi tampilan dari website atau aplikasi tersebut.
Contohnya dari segi desain, peletakan tombol CTA, user journey, bahkan peluncuran produk atau layanan yang baru. Semua itu harus dipertimbangkan agar pengguna (user) nyaman berlama-lama di website atau aplikasi Anda.
Mengapa User Experience Penting bagi SEO Website?
Google sangat memperhatikan pengalaman pengguna (UX). Hal ini bisa dilihat dari Google menjadikan elemen user experience dari sebuah website sebagai faktor yang mempengaruhi ranking di SERP Google. Ketahui strategi website agar muncul di SERP.
Semakin baik user experience suatu website atau aplikasi, maka semakin memberikan nilai positif bagi Anda.
Selain itu, Google lebih suka dengan website yang mempunyai UX yang bagus. Oleh karena itu, website dengan UX yang buruk tidak akan diperhitungkan oleh Google karena menyulitkan pengguna.
Sebagaimana dikutip dari user testing, mulai tahun 2021 lalu, Google me-ranking website berdasarkan page experience.
Berikut ini metrics page experience berdasarkan Google developer document:
- Interaktivitas: website harus menarik para pengunjung.
- Performa loading: waktu respon server yang cepat akan menghasilkan performa yang lebih baik.
- Stabilitas visual: visual content harus konsisten.
- Mobile-friendliness: user harus bisa mengakses halaman, tidak hanya melalui desktop, tetapi juga melalui mobile.
- Keamanan: halaman URL harus menggunakan HTTPS.
- Keamanan browsing: saat melakukan browsing, user aman dari masalah keamanan website, seperti malware, halaman yang tidak sesuai dan sebagainya. Selengkapnya kenali faktor yang mempengaruhi Google ranking.
Website atau aplikasi yang memiliki user experience yang buruk membuat user atau pengunjung website malas berlama-lama, alhasil mereka menutup website atau aplikasi Anda. Bila hal ini terjadi bisa meningkatkan bounce rate. Bila bounce rate tinggi, maka akan mempengaruhi performa SEO (Search Engine Optimazation). Pelajari cara menurunkan bounce rate.
Perbedaan UI dan UX
Terdapat perbedaan antara UI dan UX. User Interface (UI) berfokus pada tampilan sebuah website atau aplikasi. Sedangkan, User Experience (UX) berfokus pada bagaimana kepuasan dan pengalaman pengguna ketika mengunjungi website atau aplikasi.
Selain itu, perbedaan UI dan UX terletak pada tujuannya. UI bertujuan untuk membuat tampilan lebih menarik. Sementara itu, UX mempunyai tujuan untuk memberikan kenyamanan ketika memakai produk.
Walaupun berbeda, antara UI dan UX saling menunjang dalam membangun website atau aplikasi.
Tips Penerapan User Experience yang Baik
Berikut ini penerapan user experience yang baik:
1. Pelajari Kebutuhan Pengguna
Agar mencapai pengalaman pengguna (UX) yang baik, Anda harus memahami terlebih dahulu apa yang dibutuhakan oleh pengguna website atau aplikasi Anda.
Untuk mengetahui kebutuhan mereka, lakukan riset pasar. Riset pasar ini langkah yang efektif untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh target market Anda. Riset Anda harus menjawab setidaknya mengenai bagaimana demograsi user, apa yang user butuhkan dan apa solusinya, serta seberapa sulit user menggunakan produk tersebut.
Setelah mengetahui kebutuhan mereka, barulah merancang produk atau layanan yang dapat menjadi solusi dari permasalahan target market Anda.
2. Gunakan Struktur Website atau Aplikasi yang Terbukti Baik
Struktur website atau aplikasi yang mudah dijelajahi, tentu memberikan pengalaman pengguna yang baik.
Gunakan struktur yang umum digunakan karena pengguna sudah terbiasa berinteraksi dengan struktur tersebut. Selain itu, user tidak akan mempermasalahkan bila Anda menggunakan struktur yang umum.
Bila diubah atau membuat struktur yang berbeda dari kebiasan umum pengguna, maka mereka akan kebingungan dengan perubahan tersebut
Jangan sampai menggunakan struktur yang membingungkan sehingga user sulit mencari apa yang mereka butuhkan, alhasil mereka menutup website atau aplikasi Anda dan mencari yang lain.
Perkara yang kecil yang membuat pengguna nyaman menggunakan produk Anda, antara lain navigasi yang baik dan tombol yang mudah ditemukan serta CTA yang jelas dan tepat mengarahakan ke page yang dituju.
3. Gunakan Desain yang Responsif dan Simple
Apa itu desain responsif? Responsive web design atau desain responsif adalah suatu teknik atau metode untuk membuat layout website dapat menyesuaikan diri sesuai dengan ukuran layar pengguna (user).
Desain yang responsif tentu memberikan pengalaman pengguna yang baik. Pengguna atau user akan mudah menjelajahi halaman website atau aplikasi Anda.
Seperti kita ketahui, sebagian besar pengguna internet menggunakan smartphone untuk mengaksesnya. Maka suatu keharusan membuat website dengan desain yang responsif.
Seperti dilansir dari marketing dive, sebanyak 53% pengguna mobile akan meninggalkan website apabila loading website terlalu lama.
Desain yang tidak responsif membuat pengguna atau user menutup website Anda. Bila hal ini terjadi, maka Anda akan kehilangan traffic, bahkan leads.
4. Highlight Bagian yang Penting
Menemukan sesuatu dengan mudah membuat pengguna nyaman. Nah, karena itu highlight atau tonjolkan bagian yang penting dari website atau aplikasi Anda.
Selain itu, pengguna harus mengetahui dimana mereka berada. Artinya, pengguna menyadari apakah saat itu berada homepage, halaman produk / layanan, halaman contact dan sebagainya.
CTA atau Call-to-Action haruslah jelas dan menarik. Hal ini agar pengguna tidak bingung apa maksud adanya CTA.
5. Berikan User Journey yang Jelas
Perjalanan pengguna atau user journey sangatlah penting. Hal ini agar pengguna atau user mencapai tujuan mereka dengan lancar. Karena itu, pertimbangkan baik-baik apa yang akan dilakukan pengguna di halaman atau page tersebut.
Apa itu user journey? User journey adalah perjalanan user untuk mencapai tujuan ketika mengunjungi website. Tidak hanya website, user journey ini juga berlaku untuk pengguna aplikasi.
Contohnya adalah, apabila user masuk ke website melalui artikel blog. Dari artikel tersebut, pengguna ditawarkan beberapa artikel yang relevan dengan content yang dibaca. Selain itu, di akhir artikel, pengguna ditawarkan produk atau layanan. Sampai akhirnya, user menghubungi customer support untuk mengetahui lebih jelas tentang produk atau layanan Anda.
Itulah ulasan mengenai user experience. Penting untuk mempertimbangkan UX untuk meningkatkan performa website, termasuk SEO website Anda.
Author: Uswatun Hasanah