Technical SEO menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan jika Anda ingin website atau blog Anda ramai mengunjung. Karena itu, optimasi SEO on page dan SEO off page tidaklah cukup. Anda masih harus melakuakn strategi SEO lainnya, yaitu technical SEO. Berikut ulasannya!
Apa Itu Technical SEO?
Technical SEO adalah proses optimasi yang berkaitan dengan aspek teknis di sebuah website. Dengan Strategi ini dapat membantu search engine untuk merayapi (crawling) website Anda dan meningkatkan user experience (UX). Kenali apa itu user experience.
Karena itu, Anda harus memastikan website Anda tidak ada masalah dengan crawbility dan UX situs. Selain itu, perbaiki juga kecepatan website (website speed), mobile friendliness dan struktur website untuk menerapkan strategi Technical SEO.
Mengapa Techinical SEO Penting?
Dengan mengoptimasi website menggunakan strategi technical SEO, maka:
- Mempermudah search engine untuk merayapi (crawling) website Anda.
- Memudahkan search engine untuk memahami content website Anda.
- Meningkatkan web speed (kecepatan website). Semakin cepat, semakin bagus.
- Memudahkan webiste untuk menduduki ranking terbaik di SERP (Search Engine Result Page). Hal ini karena dari mayoritas Google user, sekitar 65%, hanya mengklik di top five result. Untuk itu, usahakan website Anda di posisi top five result.
- Meningkatkan reputasi website. Semakin teratas posisi webiste Anda, semakin mendapat reputasi yang baik di mata user.
- Website Anda mudah di-index oleh Google, bahkan bisa bersaing dengan web competitor Anda.’
Cara Optimasi Technical SEO
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimasi website Anda dengan strategi technical SEO:
1. Gunakan Keamanan Website SSL/TLS
Sejak tahun 2014, Google memprioritaskan website yang aman bagi audience dengan menggunakan SSL/TLS. Dengan adanya SSL/TLS ini dapat meningkatkan keamanan data karena telah dienskripsi ketika melakukan proses transfer data pada website. Alhasil, website atau situs menjadi lebih terpercaya dan meningkatkan ranking website Anda.
Nah, apa itu SSL/TLS? SSL/TLS adalah protokol keamanan dalam rangka melindungi seluruh data yang ada pada website Anda. Website memasang SSL/TLS memiliki tanda gembok pada URL di address bar. Berikut ini contoh website yang memasang SSL. Perhatikan ada tanda gembok di address bar tersebut.
Selain tanda gembok atau icon kunci, Anda dapat mengecek pada URL website. Website yang memasang SSL (Secure Socket Layer) mempunyai keterangan HTTPS. Contohnya https://greenpermit.id/. Artinya adalah website tersebut memasang keamanan website SSL/TLS.
Sebaliknya, jika webiste masih menggunakan HTTP, bukan HTTPS, berarti website tersebut tidak memasang SSL/TLS. Maksudnya adalah website tersebut tidak aman.
2. Buat XML Sitemap
Selanjutnya, membuat sitemap. Apa itu sitemap? Sitemap adalah sebuah daftar yang berisi seluruh halaman website yang telah diatur dan diizinkan untuk diakses oleh search engine dan audience.
Sitemap XML atau XML sitemap ini menjadi peta bagi search engine agar tidak melewatkan konten penting di website Anda.
Dengan memasang sitemap ini, membuat website Anda lebih cepat terindex dan ditemukan oleh search engine. Selain itu, sitemap juga menginformasikan search engine apabila terjadi perubahan struktur di website Anda. Oleh karena itu, peran sitemap ini sangat penting.
3. Hindari Duplicate Content
Apa itu duplicate content? Duplicate content adalah konten yang mempunyai kesamaan dengann konten lainnya, baik dari segi isi, maupun URL-nya. Konten masuk kategori duplikat, apabila:
- Menjiplak konten.
Hal perlu dihindari adalah melakukan duplikasi konten milik orang lain. Jika itu terjadi, maka Google tidak segan-segan untuk memberikan sanksi terhadap website tersebut. Karena itu, gunakan konten yang original agar terhindar dari duplikat konten.
- Variasi URL.
Dalam membuat URL, jangan sampai ada kesamaan dengan URL lainnya. Variasi URL ini membuat konten dianggap duplikat oleh Google. Berikut contoh variasi URL:
- https://tokolaris.com/sepatu-anak
- https://tokolaris.com/sepatu-anak?color=blue
- https://tokolaris.com/sepatu-anak?sessid=123
Variasi URL tersebut membuat search engine mengalam kebingungan dalam proses merayapi (crawling) jika website mempunyai konten yang sama pada page yang berbeda di web Anda atau web lain. Search engine tidak bisa menentukan page mana yang berhak mempunyai ranking tertinggi. Alhasil, search engine memberikan peringkat yang rendah terhadap web tersebut.
Namun, Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan canocial URL untuk menandai mana page yang asli atau page yang ingin ditampilkan di SERP (Search Engine Result Page).
4. Hindari Orphan Content
Selanjutnya, yang perlu dihindari adalah adanya orphan content. Apa itu orphan content? Orphan content adalah konten yang tidak mempunyai internal link. Ketahui apa itu orphaned page.
Dengan menambahkan internal link, maka website Anda berpeluang besar mendapatkan ranking teratas pada SERP. Selain itu, dianggap oleh Google sebagai halaman atau page yang penting. Begitu juga web visitor bisa menemukan konten tersebut saat membuka page Anda di search engine.
5. Pastikan Tidak Ada Dead Link
Apa itu dead link? Dead link adalah hyperlink di sebuah website yang menuju ke halaman website yang telah tidak aktif karena halaman tersebut sudah pindah atau dihapus. Semakin banyak dead link di website Anda, maka semakin dinilai buruk oleh search engine.
6. Gunakan Google Search Console
Selanjutnya, menggunakan Google Search Console yang dulu disebut Google Webmaster Tool untuk meningkatkan traffic pengunjung web Anda. Dengan tool ini, Anda bisa memantau semua hal yang terjadi pada website Anda. Selain itu, membantu meningkatkan kinerja webisite pada perangkat mobile sekaligus memberikan analis terhadap performa website Anda.
7. Install Google Analytics
Tool lain yang harus Anda gunakan adalah Google Analytics. Google Anlytics ini membantu Anda untuk melihat jumlah visitor (pengunjung) website Anda. Bahkan, Anda bisa memantau pergerakan visitor tersebut, mulai dari halaman pertama sampai di mana visitor tersebut berhenti mengunjungi website Anda.
Selain itu, Google Analytics membantu mengenali siapa target audience yang potensial dengan bisnis Anda. Tool ini juga membantu mengetahui demografi dan perilaku pengunjung website. Kemudian, memberikan gambaran siapa yang tertarik dengan layanan atau produk yang Anda tawarkan dan halaman mana yang efektif untuk menghasilkan conversion.
8. Install Breadcrumbs
Apa itu breadcrumbs? Breadcrumbs adalah navigasi kecil yang ada pada halaman website. Breadcrumbs ini berfungsi untuk membantu users (pengguna) mengetahui posisinya dalam sebuah website. Selain itu, membantu Google mengetahui struktur website Anda. Karena itu, breadcrumbs ini penting untuk website Anda.
Dengan breadcrumbs ini juga dapat mengurangi bounce rate dan meningkatkan User Experience (UX). Hal ini karena memudahkan user untuk melakukan navigasi atau menjelajahi website Anda. Users tidak perlu mengulangi navigasi dari awal, hanya perlu mengklik breadcrumbs untuk kembali ke website page yang diakses sebelumnya.
9. Install Plugin SEO
Plugin SEO ini sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh konten Anda memenuhi kriteria SEO sehingga meningkatkan kualitas SEO website Anda. Alhasil, memudahkan Anda untuk menyelesaikan konten lebih cepat.
Itulah ulasan mengenai technical SEO.
Author: Uswatun Hasanah