Apa perbedaan e commerce dan marketplace? Sebagian besar orang menyangka e-commerce dan market place adalah hal yang sama, ternyata berbeda. Persamannya adalah keduannya menggunakan website sebagai platform untuk mendapatkan customer dan partner bisnis. Nah, berikut ini perbedaan e-commerce dan market place.
-
Pengertian
Apa itu e-commerce? E-commerce adalah platform penjualan berbasis internet yang memanfaatkan website untuk menjualnya kepada customer.
Produk yang dijual merupakan brand eksklusif yang menjual produknya melalui website kepada konsumen. Produk dari ecommerce juga hanya menjual barang dari situs atau website itu sendiri dan bukan dari beragam penjual.
Tingkat persaingan antara ecommerce saat ini cukup kompetitif. Karena itu website saja tidaklah cukup. Website tersebut harus dioptimasi SEO agar mendapatkan peringkat atau ranking di SERP, terutama Google SERP. Dengan begitu, produk atau layanan Anda mudah ditemukan oleh target audience Anda. Pelajari lebih detail apa itu SEO.
Apa Itu Market Place? Market place adalah situs atau aplikasi yang menyediakan fasilitas untuk para pelaku bisnis online untuk menjual produk atau layanannya secara online. Karena itu, barang yang dijual di marketplace berasal dari penjual yang berbeda.
Marketplace ini ibarat pasar yang mana terdiri dari beragam produk dari banyak penjual.
Contoh marketplace antara lain, Shopee, Tokopedia, Zalora, Amazon, Ebay dan sebagainya.
-
Produk atau Layanan yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan di e-commerce dan marketplace sangatlah berbeda.
Seperti disebutkan sebelumnya, di ecommerce, produk atau layanan yang ditawarkan merupakan brand eksklusif. Karena itu, produk yang dijual tersebut diharuskan mempunyai keunikan dan keunggulan agar mampu bersaing dengan produk di ecommerce lain.
Di sisi lain, marketplace menjual beragam produk dan berbagai macam brand kepada konsumen dalam satu platform. Jadi, tidak hanya satu brand di marketplace.
-
Strategi Marketing
Selanjutnya, perbedaan e-commerce dan marke place ada pada strategi marketing.
Marketing yang dijalankan oleh e-commerce bisa kapan saja dan lebih fleksibel. Hal ini karena yang menentukan kapan harus promosi adalah web e-commerce itu sendiri. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik e-commerce harus bisa menarik traffic, mengumpulkan leads, melakukan marketing melalui digital channel dan sebagainya. Semua dilakukan sendiri atau tim Anda sendiri.
Anda bisa menjalankan strategi marketing gratis melalui menjalankan optimasi SEO. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya promosi yang besar karena SEO bekerja 24 jam. Ketahui 10 manfaat SEO untuk bisnis.
Sedangkan, marketing yang dilakukan di marketplace tidak fleksibel. Semua tergantung oleh marketplace tersebut. Karena itu, pemiliki toko atau merchant di marketplace tersebut mempunyai keterbatasan untuk promosi.
Namun, nilai plus dari marketplace adalah mempunyai traffic yang besar sehingga berpeluang produk Anda dilihat oleh target market Anda. Selain itu, Anda tidak harus bersusah payah mencari traffic dan mengumpulkan leads karena strategi tersebut dijalankan oleh penyedia marketplace, bukan dari Anda sebagai pemilik toko.
-
Biaya
Perbedaan e-commerce dan market place lainnya adalah dari segi biaya.
Web e-commerce dibangun dari mulai membangun website sampai akhrinya mendapatkan customer atau pelanggan. Karena itu, biaya yang dikeluarkan terbilang cukup besar dan energi yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Belum lagi, bila website ecommerce down, Anda harus mengatasinya sendiri atau bersama tim Anda. Namun, bila sudah berjalan web ecommerce akan menjadi mesin rupiah bagi Anda.
Sedangkan, marketplace, Anda tidak perlu membuat website sendiri. Anda hanya mempersiapkan produk yang bisa dijual di marketplace tersebut. Karena itu, biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan dengan membangun website sendiri.
-
Pengumpulan Data Pelanggan
Yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai pengumpulan data pelanggan. Terdapat perbedaan siginifikan, antara ecommerce dan market place.
E-commerce mempunyai website sendiri untuk menjual produk atau layanannya. Karena itu, pengumpulan data pelanggan bisa dilakukan sendiri melalui tools tertentu, seperti Google Analytics. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui demografi audience, pageviews, sumber traffic, engagement, bounce rate dan sebagainya. Data tersebut bisa Anda gunakan untuk bahan evaluasi yang sangat berguna untuk pengembangan bisnis Anda kedepannya.
Sementara itu, data pelanggan yang didapatkan dari market place tidaklah selengkap website e-commerce. Selain itu, Anda menjadi sangat tergantung dengan marketplace tersebut untuk mendapatkan pelanggan dan jalannya roda bisnis Anda. Bila market place tersebut berhenti beroperasi, tentu hal ini akan berdampak besar bagi kelangsungan bisnis Anda dan data pelanggan Anda akan ikut hilang.
-
Sistem Penjualan
Sistem penjualan antara ecommerce dan market place berbeda.
Melalui website E-commerce, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya agar bisa berjualan karena website tersebut milik Anda sendiri. Karena itu margin keuntungan yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan market place yang terdapat biaya tambahan.
Sedangkan, para penjual yang menjual produknya di market place dikenakan platform fee agar bisa berjualan. Tentu sebagai penjual harus memutar otak agar mendapatkan margin keuntungan. Karena itu, biasanya harga di market place bisa berbeda dibandingkan dengan ecommerce. Selain biaya platform fee, Anda juga harus bersaing dengan toko lainnya yang menjajakan produk yang sama. Karena itulah, terkadang terjadi persaingan harga di marketplace.
Itulah ulasan mengenai perbedaan e commerce dan market place. Website ecommerce dan marketplace tersebut harus dioptimasi SEO agar mempunyai performa yang baik di SERP (Search Engine Result Page). Dengan menggunakan jasa SEO terpercaya, niftyseo.id, bisnis Anda bisa berkembang sesuai dengan harapan.
Author: Uswatun Hasanah