Jl. Cikini IV No.10, Cikini,Menteng, Jakarta Pusat, 10330
08111366694
UncategorizedJanuary 3, 2023by admin0

Cloaking Adalah: Tipe dan Dampaknya bagi Website

Apa Itu Cloaking?

Cloaking adalah metode yang digunakan untuk memberikan kepada user content atau informasi yang berbeda dari apa yang ditampilkan di mesin pencari (search engine). Contohnya adalah halaman website mengenai pemesanan makanan, tetapi yang ditampilkan di search engine mengenai produk kecantikan.  

 

Apa Dampak Cloaking bagi SEO Website Anda?

Cloaking ini termasuk teknik black hat SEO dengan cara mengelabui search engine dalam menentukan peringkat di Search Engine Result Page (SERP). Strategi ini merupakan pelanggaran terhadap algoritma Google dan bisa terkena Google penalty.

Apa Itu Google Penalty? Google penalty adalah bentuk hukuman yang diberikan oleh Google untuk website yang melanggar Google’s guidelines. Website bisa terkena Google penalty karena menjalankan black hat SEO, yaitu teknik SEO yang curang atau tidak sesuai dengan algoritma Google. 

Nah, Google penalty memberikan dampak buruk bagi performa website Anda. Hasil dari penalty adalah menurunnya ranking website, tetapi tingkat parahnya penurunan tersebut tergantung tipe penalty yang dikeluarkan:

  • Keyword level penalty: ranking akan menurun pada beberapa kata kunci tertentu.
  • URL atau directory-level penalties: ranking akan turun pada beberapa URL tertentu.
  • Domain-wide or sitewide penalties: ranking akan turun pada beberapa URL dan keseluruhan kata kunci.
  • Delisting or de-indexing: level penalti yang paling tinggi yang dikeluarkan oleh Google, yang mana menghapus domain Anda dari Google index. Hasilnya, tidak ada satu pun content akan muncul di Google.

Karena itu, Anda sebaiknya fokus dengan white hat SEO daripada menjalankan black hat SEO, seperti cloaking. Ketahui perbedaan white hat SEO dan black hat SEO.

 

Tipe Cloaking

Berikut ini beberapa jenis cloaking:

1. User-Agent Cloaking

User agent  adalah program (software agent) yang beroperasi atas nama user. Cara ini menerapkan program yang mengirimkan kode kepeada server. Selanjutnya, server akan mengidentifikasi user agent dan menampilkan content terselubung jika user terdeteksi sebagai crawler. 

 

2. IP-Based Cloaking

Setiap user yang mengakses sebuah website mempunyai IP address berdasarkan lokasi mereka dan layanan internet yang digunakan. User akan di-redirect ke halaman yang diinginkan melalui halaman yang mempunyai ranking SERP yang bagus dan traffic volume yang tinggi. Cara ini dilakukan dengan mengidentifikasi IP address dan mengatur .htaccesss untuk me-redirect halaman tersebut.

Apa Itu Cloaking - Tipe Cloaking - niftyseo.id

3. JavaScript Cloaking

Setiap browser mempunyai fitur bernama JavaScript. Apabila webiste di-cloaking dengan tipe JavaScript, maka tampilan website tidak sama antara user dengan JavaScript yang diaktifkan dan di-nonaktifkan. Jadi, user yang memakai browser dengan JavaScript akan ditampilkan versi content yang berbeda dengan user yang memakai browser non JavaScript. 

 

4. HTTP Referer Cloaking

Metode ini dilakukan dengan header HTTP_REFERER dari requester dicek terlebih dahulu. Kemudian, content versi tersembunyi atau aslinya ditampilkan sesuai dengan analisa tersebut, 

 

5. HTTP Accept-language Header Cloaking

Tipe ini dilakukan dengan mengecek header HTTP Accpet- Language dari user. Selanjutnya, berdasarkan hasil tersebut, versi tertentu dari halaman website tersebut ditampilkan.

 

Adakah Website yang Terkena Google Penalty karena Cloaking?

Search engine selalu meng-update algoritmanya secara berkala dan jika Anda menerapkan cloaking untuk website Anda, cepat atau lambat akan terdeteksi dan bisa saja website Anda di-ban dari indexing.

Contohnya, Google memberikan sanksi berupa blacklist kepada pabrik mobil terkemuka di Jerman, yaitu BMW, karena melanggar ketentuan Google.

Sebagaimana dikutip dari search engine watch, pada Februari 2006, BMW terdeteksi memanupulasi hasil pencarian untuk kata kunci “used car” dengan me-redirect ke halaman perusahaan BMW regular ketika user meng-klik hasil pencarian. Akibat tindakan ini, website tersebut dihapus dari SERP selama 3 hari. Kemudian, berdampak pada kehilangan traffic sekitar 71.600.

Itulah ulasan mengenai cloaking. Agar website Anda mendapatkan posisi teratas mesin pencari, seperti Google memang membutuhkan waktu. Namun, jangan sampai karena alasan ingin mendapatkan hasil instan, Anda menjalankan strategi black hat SEO, seperti cloaking yang mana melanggar aturan Google. Karena itu, serahkan optimasi SEO untuk website Anda kepada kami, niftySEO sebagai jasa SEO terpercaya yang berada Jakarta.

 

Author: Uswatun Hasanah

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *