Jl. Cikini IV No.10, Cikini,Menteng, Jakarta Pusat, 10330
08111366694
UncategorizedSeptember 19, 2022by admin0

Bounce Rate Adalah: Definisi hingga Cara Menurukan

Bagi pemilik website atau blog, mempunyai bouce rate yang tinggi, tentunya membuat frustasi. Karena itu perlu telaah lebih lanjut agar bounce rate website atau blog Anda menurun. Berikut ini ulasannya.

 

Apa Itu Bounce Rate?

Bounce rate adalah presentase pengunjung (visitor) yang langsung meninggalkan website setelah membuka satu halaman. Bisa juga diartikan angka presentase kunjungan ke single page yang tidak diikuti oleh tindakan apa pun atau pengunjung langsung keluar setelah mengunjungi satu halaman saja, pengunjung tersebut tidak menekan tombol apa pun, seperti tombol menu, CTA, mengisi form atau internal link yang ada di halaman tersebut.

Bagi digital marketer, penting untuk memahami bounce rate dan memahami bagaimana bounce rate ini mempengaruhi keseluruhan strategi digital marketing. Sebagai contoh, bounce rate yang tinggi mengindikasikan adanya masalah technical SEO, seperti kecepatan loading website yang terlalu rendah.

 

Berapa Bounce Rate yang Bagus?

Berdasakan SEMrush, Bounce Rate yang tinggi berkisar dari 56% sampai 70%. Sedangkan Bounce Rate yang menengah berkisar dari 41% sampai 55%. Bounce Rate yang optimal, berkisar antara 26% hingga 40%.

Bounce rate yang tinggi berarti pengunujung mengunjungi hanya satu halaman di website Anda, kemudian langsung keluar. Sedangkan bounce rate yang rendah artinya pengujunjung menghabiskan waktu di satu halaman dan mengklik link yang ada di halaman tersebut. 

Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya bounce rate, Anda tidak bisa menghitungnya secara manual, Anda bisa memanfaatkan Google Analytics. Dengan begitu, Anda bisa menelaah lebih dalam melalui tool tersebut.

 

Apakah Bounce Rate itu Penting?

Bounce rate menjadi indikator untuk mengukur kualitas kualitas suatu website. Hal ini karena ada banyak faktor yang membuat bounce rate itu tinggi. Dengan mengetahui bounce rate website atau blog, Anda bisa melakukan evaluasi mengenai website atau blog Anda, antara lain: kecepatan loading website, kualitas konten, sampai menentukan keefektifan riset keyword atau kata kunci.

 

Cara Menurunkan Bounce Rate

Ada yang sering mengatakan bounce rate yang tinggi karena kualitas konten yang buruk. Namun, itu bukan satu-satunya penyebab bounce rate tinggi. Anda harus mengevaluasi apa penyebab pastinya karena ada banyak faktor penyebab bounce tinggi. Berikut cara menurunkan bounce rate.

 

1. Kecepatan Loading Website

Kecepatan loading website menjadi satu di antara indikator utama SEO. Website yang lambat, tentunya membuat pengunjung (visitor) tidak sabar sehingga menutup website Anda dan mencari website lain. Bila ini terjadi, maka bisa menyebabkan tingginya bounce rate. 

Website yang mempunyai loading lebih dari 5 detik mempunyai bounce rate sampai 90%. Bila dibiarkan, akan berpengaruh ke performa website Anda. Ketahui 11 cara mempercepat loading website.

 

2. Desain Website

Desain website bisa mempengaruhi pengunjung ketika mengujungi website Anda. Karena itu, buatlah pengujung (visitor) website Anda nyaman. Buatlah visitor mudah menemukan navigasi di website Anda dan berikan fitur yang lengkap agar visitor mudah melakukan penjelajahan di website Anda.

Jangan membuat desain atau tampilan yang membingungkan visitor. Selain itu, jangan terlalu banyak memasang widget di website atau blog Anda karena hal ini dapat membuat visitor terganggu. Akhirnya, menutup website Anda.

 

3. Website yang Mobile Friendly

Berdasarkan sebuah riset, Indonesia sebagai negara kedua penggunaan smartphone tertinggi setelah Amerika Serikat. Hal tentunya membuat website atau situs yang mobile friendly adalah suatu keharusan. Dengan menyediakan situs yang mobile friendly, tentunya membuat pengunjung websitea atau situs nyaman menjelajahi website atau situs Anda. Dengan begitu, mengurangi adanya bounce rate. Cek apakah website Anda sudah mobile friendly atau belum.

 

4. Perhatikan User Interface (UI)

Tampilan yang kurang menarik, seperti font, gambar, warna, dan unsur lainnya yang terlihat langsung kurang menarik di website atau blog Anda, bisa membuat visitor terburu-buru dan akhirnya menutup halaman website atau blog Anda.

Umumnya kita tertarik dengan perkara yang enak dilihat, baik ketika mengunjungi website atau memakai aplikasi. Bila itu terjadi, berarti User Interface (UI) website tersebut menarik. Karena itu, agar visitor bisa berlama-lama mengunjungi website Anda, maka perhatikan user interface website atau blog Anda. Hal ini menjadi tugas website developer untuk memilih user interface yang tepat. Kenali apa itu User Interface.

 

Checklist Cara Menurunkan Bounce Rate - niftyseo.id

 

5. Kualitas Konten

Selanjutnya, yang membuat website Anda mempunyai bounce rate yang tinggi adalah kualitas konten. Konten yang tidak berkualitas atau dibuat asal-asalan, membuat visitor website atau blog Anda bosan, bahkan terburu-buru menutup website atau blog Anda. 

Buatlah konten yang menarik agar visitor mau berlama-lama di website Anda dengan menyusun konten yang rapi dan enak dibaca, jangan sampai visitor mengalami kesulitan memahami isi konten yang dibuat. Bila perlu, buatlah heading dan subheading agar visitor dengan mudah memahami poin penting dari konten tersebut. 

Website atau blog yang berbentuk tulisan saja, membuat visitor bosan. Karena itu, tambahkan visual konten yang menarik. Anda bisa menambahkan featured image, infografik, video dan media visual lainnya.

Untuk video, gunakan embed video. Video yang di-upload di website Anda bisa memperberat loading website. Dengan memakai embed video, mengurangi beban website.

 

6. Ambil Niche yang Relevan dengan Audience Anda

Niche atau topik untuk website atau blog Anda sangat berpengaruh kepada bounce rate. Konten yang kurang relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan, atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali dengan niche website, membuat visitor cepat menutup website Anda. 

Contohnya adalah produk atau layanan yang Anda tawarkan adalah jasa pendirian perusahaan, tetapi konten yang Anda buat berupa makanan atau tempat wisata. Hal ini bisa menyebabkan tingginya bounce rate. Oleh karena itu, sesuaikan konten dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

 

7. Buat Meta Description

Meta description ini memberikan cuplikan mengenai apa yang ada di konten tersebut. Dengan memberikan meta description, user bisa memprediksi apakah konten yang dicari sesuai atau tidak. Pastikan membuat meta description yang menggambarkan konten yang dibuat agar menekan bounce rate website atau blog Anda.

Meta description yang tidak sesuai dengan isi artikel, membuat visitor pergi meninggalkan atau menutup website Anda. Bila ini terjadi, bounce rate bisa meningkat.

 

8. Gunakan Linking dan Open New Tab

Di dalam sebuat artikel, biasanya kita memasukkan internal link untuk memudahkan visitor melakukan pencarian lebih dalam. Dalam memasukkan internal link, pilih konten yang berkaitan dengan konten tersebut agar visitor Anda tidak kecewa akibat konten yang ditawarkan tidak relevan, yang akhirnya berujung visitor menutup website atau blog Anda. Alhasil, bounce rate meningkat. 

Kemudian, setting internal link tersebut dengan open new tab atau menuju ke halaman baru. Tujuannya supaya visitor tidak menutup halaman website yang sebelumnya dibuka. Hal ini bisa menghindari adanya bounce rate. 

Selain itu, dengan adanya internal link, kemudian visitor mengklik link tersebut, maka bisa meningkatkan organic CTR (Click Through Rate) di Google yang pada akhirnya memberikan nilai positif untuk performa website atau blog Anda.

Dalam menyematkan external link, sebaiknya diminimalisir di dalam konten. Hal ini karena bisa berakibat mengarahkan pembaca website atau blog Anda ke website lain. Bila pembaca website atau blog Anda lebih tertarik dengan website lain tersebut, maka dapat meingkatkan bounce rate blog atau website Anda.

 

9. Gunakan Popup Sewajarnya atau Hindari

Popup membantu Anda untuk mendapatkan leads melalui subscriber blog atau newsletter. Namun, popup yang muncul berlebihan bisa mengganggu kenyamanan visitor bila ditampilkan secara terus-menerus ketika mengunjungi website atau blog Anda. Bahkan, ada popup yang susah untuk ditutup. 

Keadaan ini dapat berakibat visitor menutup halaman website atau blog Anda. Bahkan, beberapa orang memilih untuk keluar atau menutup website tersebut dan beralih ke website lainnya. Dengan keluarnya visitor tersebut dapat meningkatkan bounce rate situs. Oleh karena itu, hati-hati dalam menampilkan popup.

Itulah ulasan mengenai bounce rate. Maksimal website Anda dengan mengoptimasi website menggunakan strategi SEO yang tepat. Strategi ini dibutuhkan agar traffic website Anda meningkat dan bisnis Anda bisa berjalan dengan lancar.  Bila Anda membutuhkan jasa SEO, niftyseo pilihan yang tepat.

 

Author: Uswatun Hasanah

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *