Jl. Cikini IV No.10, Cikini,Menteng, Jakarta Pusat, 10330
08111366694
UncategorizedDecember 2, 2022by admin0

Apa Itu B2B? Pengertian, Karakteristik dan Contohnya

Apa Itu B2B?

Disebut B-to-B, Business-to-business atau B2B adalah perusahaan yang menjual produk atau layanannya kepada perusahaan lain. Model bisnis B2B berbeda dengan B2C atau Business-to-customer yang menjual ke konsumen akhir dan B2G (Business-to-government) yang menjual produk atau layanan ke pemerintah.

Model bisnis B2 menawarkan apa yang diperlukan oleh perusahaan lain untuk melakukan aktivitas bisnis serta mengembangkan bisnis mereka. Karena itu, perusahaan B2B mempunyai target market, seperti perusahaan manufaktur, grosir, suku cadang atau produk dan layanan lainnya yang diperlukan oleh perusahaan lain untuk beroperasi.

Pada intinya, perusahaan B2B terjadi karena suatu perusahaan membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan lain. 

 

Karakteristik B2B

Model bisnis B2B mempunyai karakteristik tersendiri yan membedakannya dengan model bisnis yang lain, antara lain:

  • Proses Transaksi Bisnis Kompleks

Proses transaksi model bisnis B2B terbilang kompleks. Hal ini karena harus melalui beberapa prosedur dan biasanya nominal transaksi dalam jumlah besar. Dibandingkan dengan transaksi yang langsung ke konsumen, biasanya prosesnya sederhana dan dalam jumlah yang relatif kecil. 

 

  • Dilandasi Relasi Kemitraan

Perusahaan Business-to-business menjalin kerja sama dengan perusahaan berdasarkan relasi yang telah dibangun dan dikembangkan bertahun-tahun. Artinya sudah saling mengenal sehingga tidak perlu lagi menyeleksi perusahaan yang cocok.

Apa Itu B2B - Business to business - niftyseo.id

 

  • Memerlukan Negosiasi dan Perjanjian

Berbeda dengan bisnis yang langsung ke konsumen, B2B memerlukan proses negosiasi sampai akhirnya deal, kemudian menandatangani perjanjian.

 

  • Perjanjian Bisnis dalam Jangka Waktu Lama

Kemudian, perusahaan yang melakukan perjanjian dengan perusahaan lain berlangsung untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini karena untuk menjaga supply chain (rantai pemasok) dan kelancaran produksi.

 

  • Mempunyai Prosedur Baku

Dibandingkan dengan model bisnis B2C yang lebih fleksibel, relasi antara perusahaan B2B telah terstandar dan mempunyai prosedur baku yang berjalan lama. Cara ini untuk menghindari terjadinya risiko yang tak terduga serta menjaga produksi yang stabil.

 

  • Berorientasi Jangka Panjang

Seperti disebutkan sebelumnya, perusahaan B2B melalui serangkaian proses yang kompleks. Hal ini karena transaksi yang terjalin berorientasi untuk jangka panjang dan meminimalisir risiko bisnis. 

 

Model Bisnis B2B Pro dan Kontra

Di kalangan pemilik perusahaan dan tim, terdapat beberapa pro dan kontra menjalankan bisnis B2B, antara lain:

Pro 

  • Order lebih besar. Penjualan B2B tinggi dan order dibuat dalam jumlah yang besar. Ini artinya pendapatan menjadi lebih besar dibandingkan dengan bisnis B2C yang lebih sedikit. Ketahui apa itu B2C.
  • Peningkatan konversi. Konvesi bisnis lebih dari dari perorangan. Hal ini membuat strategi marketing lebih berhasil dan memimalisir budget untuk menarik customer baru.
  •  Akses mudah. Komunikasi yang terjalin antara perusahaan berlangsung rutin sehingga perusahaan lebih informatif menjawab kebutuhan bisnis.

Kontra

  • Siklus pembelian yang panjang. Konsumen B2B menghabiskan waktu lebih lama untuk mengambil keputusan. Hal ini karena banyak pihak yang terlibat dan membutuhkan sejumlah approval untuk di-follow up.
  • Market terbatas. Model bisnis B2B mempunyai pelanggan potensial yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan oleh B2B lebih menyasar ke para pelaku bisnis atau industri, yang mana secara jumlah, prospek pasar untuk B2B cenderung lebih kecil dan spesifik.

 

Perbedaan B2B dan B2C

Antara model bisnis B2B dan B2C terdapat perbedaan, yaitu:

  • Target Market

Perbedaan yang mencolok antara B2B dan B2C adalah target market. B2B mempunyai target market perusahaan atau bidang bisnis. Sedangkan, B2C mempunyai target market konsumen akhir yang memakai barang siap pakai.

Selain itu, target market B2B lebih spesifik dan sedikit. Di sisi lain, B2C yang merupakan konsumen akhir, jumlahnya lebih banyak.

 

  • Strategi Marketing

Strategi marketing yang dijalankan antara B2B dan B2C sangatlah berbeda. Hal ini berkaitan dengan siapa yang menjadi target marketnya. Business-to-business menjaga komunikasi dan hubungan dengan mitra bisnis, bahkan terjalin bertahun-tahun atau relationship building. Jadi, tidak hanya transaksi produk, tetapi juga membangun hubungan bisnis.

Sedangkan, B2C menerapkan brand awareness dan hard selling dalam menawarkan produk atau layanannya. Ini karena target marketnya adalah perorangan atau individu yang bisa langsung mempengaruhi sales atau penjualan.

 

  • Jenis Transaksi

Transaksi antara B2B dan B2C terdapat perbedaan. B2B melibatkan transaksi antara bisnis atau perusahaan sekaligus sebagai produsen dan konsumen. Sementara itu, di dalam B2C, konsumen sebagai pengguna akhir atau dikonsumsi secara pribadi.

 

  • Nilai Brand

Model bisnis B2B, nilai sebuah brand tergantung kepada hubungan bisnis antar perusahaan. Di sisi lain, pada B2C, nilai brand dipengaruhi oleh strategi promosi dan iklan, bahkan review dari pelanggan lain.

 

  • Emotional Involvement

Konsumen B2B dalam mengambil keputusan berdasarkan perhitungan yang matang dan angka yang jelas. Sedangkam, konsumen B2C sering melibatkan emosi ketika mengambil keputusan untuk membeli. 

 

Contoh Usaha B2B

Berikut ini beberapa usaha B2B:

  • Jasa SEO. Di era digital seperti saat ini, sudah suatu keharusan website Anda muncul di mesin pencari, seperti Google. Karena itu, perlu membutuhkan optimasi SEO yang tepat. Nah, niftyseo menjadi pilihan yang tepat untuk membangun bisnis Anda. Ketahui 10 manfaat SEO untuk bisnis.
  • Jasa Pendirian Perusahaan. Untuk mendirikan perusahaan, membutuhkan sejumlah syarat dokumen yang dipenuhi. Selain itu, perusahaan harus mengerti prosedurnya. Dengan menggunakan jasa pendirian, Anda bisa menghemat waktu sehingga bisa fokus mengurus bisnis Anda.
  • Supplier Bahan Baku. Bisnis B2B menyasar perusahaan yang membutuhkan bahan baku. Hal ini untuk menunjang suppy chain atau rantai pasokan pada kegiatan ekonomi.

Itulah pembahasan mengenai B2B atau Business-to-business. Penting agar bisnis Anda dikenal oleh target audience Anda. Dengan begitu, bisa meningkatkan brand awarenss, bahkan penjualan atau sales. Karena itu, Anda bisa menggunakan website untuk menjaring target audience, dengan apa? Dengan memaksimalkan performa website Anda melalui optimasi SEO dari jasa SEO terpercaya, yaitu niftyseo.id.

 

Author: Uswatun Hasanah

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *